Telpon: 021-77888609
Kantor : Jl. RM. Sudiyanto No.111 - Depok
blog img

Latar Belakang Masalah Starting block adalah alat yang digunakan perenang saat melakukan jumping start / diving start atau luncuran awal dalam suatu balapan (race) renang pada saat pertandingan maupun latihan. Starting block sangat penting karena merupakan alat  kompetisi yang sangat mutlak digunakan dan sudah menjadi standar aturan dalam kegiatan lomba renang maupun latihan renang.

Seringkali starting block kolam renang tidak begitu diperhatikan. Kondisi starting block yang ada saat ini masih kurang memperhatikan kenyamanan, keamanan dan kemudahan penggunanya serta kondisi ketinggian permukaan air dengan tepi kolam renang sendiri, sehingga alat tersebut kurang nyaman bahkan ada juga yang berbahaya saat digunakan. Dalam olahraga renang, kondisi starting block juga menentukan ketenangan, kesiapan mental dan kepercayaan diri bagi atlet renang saat melakukan balapan dalam bertanding.

Permasalahan kemampuan adaptasi starting block yang terjadi di sini adalah :
1. Keadaan setiap kolam standar kompetisi mengenai dimensi / jarak dinding kolam renang dengan permukaan air berbeda-beda karena tidak ditentukan pada standar internasional, sehingga penerapan starting block di setiap kolam renang berbeda-beda ketinggiannya (ada
yang memenuhi standar ada yang tidak).
2. Ukuran kolam renang standar kompetisi dalam aturan internasional hanya dijelaskan mengenai panjang, lebar dan kedalaman saja, yaitu : kolam renang Long Course (50 meter x 25 meter x 1-6 meter) dan kolam renang Short Course (25 meter x 12,5 meter x 1-6 meter). Ukuran jarak antara permukaan air dengan dinding / tepi kolam renang tidak dijelaskan, sehingga sering terjadi kesalahan penerapan desain starting block pada kolam renang.
3. Starting block yang ada sekarang tidak bisa diterapkan untuk semua kriteria kolam renang
standar kompetisi (tidak fleksibel).
4. Masih ada sebagian besar atlet yang berusia dini (4-12 tahun) mengalami kesulitan saat menaiki starting block karena papan starting block terlalu tinggi.
5. Starting block yang ada sekarang hanya memenuhi kriteria kebutuhan untuk sekelompok
usia saja (tidak untuk semua tingkatan usia), sehingga kebutuhan sebagian atlet renang tidak
terpenuhi.
6. Handgrip (pegangan) untuk melakukan start gaya punggung kadang tidak sesuai dengan ketinggian standar yang ditetapkan dan hanya mudah digunakan oleh sebagian atlet renang
saja.

Memperhatikan kondisi starting block di kebanyakan kolam renang di Indonesia, kualitas dan penggunaannya masih belum baik dan belum maksimal serta belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna khususnya atlet renang. Baik dari segi desain, kemudahan, keamanan maupun kenyamanan saat menggunakannya. Masih ada kebutuhan ataupun keinginan dari atlet renang yang belum terpenuhi terutama dirasakan oleh sebagian besar atlet renang
yang berusia dini (usia 4-12 tahun) dan sebagian atlet senior (>12 tahun).

Kebutuhan ataupun keinginan atlet renang di sini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kenyamanan, kemudahan dan keamanan saat menggunakan starting block tersebut, yaitu :

1. Papan starting block untuk melakukan start gaya kupu-kupu, gaya bebas dan gaya dada
tidak licin saat digunakan.
2. Starting block mudah dinaiki dan mudah digunakan, baik oleh atlet pemula (4-12 tahun)
ataupun atlet senior (>12 tahun).
3. Handgrip (pegangan) untuk melakukan start gaya punggung nyaman saat digunakan oleh
semua tingkatan usia atlet renang / dapat disesuaikan.
4. Ketinggian papan starting block dan handgrip sesuai dengan standar yang ditentukan (standar internasional), baik di kolam renang satu ataupun kolam renang lainnya harus sama.
5. Tidak ada bagian lancip / runcing pada papan starting block (platform) agar saat kaki mencengkram untuk melakukan tolakan terasa nyaman, sehingga atlet tidak ragu-ragu untuk
menolakkan kaki pada papan starting block sekeras-kerasnya.
6. Starting block yang bisa memaksimalkan jangkauan luncuran yang diinginkan, baik ketika
digunakan oleh atlet renang pemula maupun senior.
7. Nomor lintasan (line number) dapat dilihat dengan jelas dari semua sisi starting block.
8. Starting block kuat dan stabil / tidak goyang saat digunakan.

Dari permasalahan yang terjadi dan kebutuhan atlet yang belum terpenuhi diatas, maka perlu adanya suatu pengembangan desain starting block yang lebih baik dan fleksibel untuk diterapkan di setiap kolam renang yang sering digunakan sebagai arena kompetisi atau kejuaraan. Selain itu juga, perlu dikembangkan starting block yang dapat memenuhi kebutuhan atlet renang baik tingkat pemula (usia dini) maupun tingkat senior (dewasa) seperti yang dipaparkan di atas, sehingga atlet bisa lebih siap dan percaya diri ketika melakukan pertandingan.

Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah merancang atau mendesain starting block kolam renang yang adaptable untuk diterapkan pada kolam renang standar kompetisi manapun dan adaptable terhadap atlet renang dari semua kelompok umur.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Merancang starting block yang adaptable terhadap atlet renang dari semua tingkatan umur
saat digunakan, dan adaptable untuk diterapkan pada kolam renang yang ketinggian antara tepi kolam renang dengan permukaan airnya berbeda-beda.
2. Membuat gambaran visual produk starting block dalam 2 (dua) dimensi dan 3 (tiga) dimensi untuk merepresentasikan hasil desain.

Batasan Masalah
Pembatasan masalah untuk penelitian ini adalah :
1. Perancangan yang dilakukan hanya difokuskan pada perancangan starting block kolam renang untuk diterapkan pada kolam renang standar kompetisi renang dan untuk digunakan atlet renang mulai dari usia minimal 4 tahun.
2. Peneliti lebih membobotkan penelitiannya pada aspek fungsional dari desain pengembangan produk starting block yang dikaji.
3. Analisis aspek bahan dan harga dilakukan jika diperlukan dalam pengambilan keputusan desain selanjutnya.

Tinjauan Pustaka
Theory of Inventive Problem Solving (TRIZ)Masalah Rutin dan Masalah Non-Rutin (Inventive Problems). Berdasarkan pada berbagai masalah yang sering dihadapi
oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, ada dua macam kelompok masalah, yaitu masalah yang biasa terjadi (routine) dan masalah yang tidak biasa terjadi (nonroutine).

Masalah yang biasa terjadi (routine), yaitu jika dalam menyelesaikannya sudah diketahui apa saja langkah-langkah kritis yang akan dilakukan. Ada sejumlah metode yang dapat memecahkan / menyelesaikan masalah routine dalam bidang tertentu, seperti: matematik, marketing, dan desain. Masalah routine dapat diselesaikan diantaranya dengan menggunakan
standarisasi atau proses-proses yang otomatis.

Sebuah masalah dikelompokkan kedalam masalah nonroutine jika dalam menyelesaikan masalah tersebut, langkah-langkah kritisnya tidak diketahui. Hal ini dapat kita sebut sebagai inventive problems. TRIZ merupakan salah satu metode yang mendefinisikan masalah-masalah teknis yang digunakan untuk memecahkan masalah yang kemungkinan langkah-langkah dalam penyelesaiannya tidak diketahui (nonroutine problems).

Ada pemilihan heuristik dan instrumen TRIZ yang dapat digunakan. Dalam pemecahan masalah yang sederhana, kita dapat menggunakan TRIZ asli, yaitu dengan memanfaatkan 39 parameter dan 40 prinsip inovasi TRIZ. Metodologi Penelitian Model Penelitian Pada model penelitian ini ada beberapa langkah yang akan dilakukan sesuai dengan metodologi yang akan
diterapkan, yaitu dengan menggunakan metodologi TRIZ. Langkah-langkah tersebut dideskripsikan pada gambar Berikut :

starting block kolam renang

Pemecahan Masalah Dan Perencanaan Desain Pengumpulan Informasi Deskripsi Produk
Pada dasarnya starting block terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu :
1. Alas papan loncat / platform, yaitu tempat atlet renang melakukan luncuran untuk gaya bebas, gaya kupu-kupu, dan gaya dada.
2. Handgrip, yaitu tempat pegangan atlet renang saat melakukan awalan gaya punggung.
3. Badan / body starting block, sebagai penyangga alas papan loncat / platform.
4. Pada beberapa modern starting block ada yang menyediakan bagian / part untuk membantu atlet renang menaiki starting block yang berfungsi sebagai tangga, tetapi hal ini sangat jarang diterapkan.

Gambar 2. di bawah ini adalah contoh produk
modern starting block yang ada saat ini (portable
starting block):

starting blok renang
Gambar 2. (a) Starting block pendek,
(b) Starting block tinggi [Ref. 9]

Identifikasi Stakeholder
Agar penelitian mengenai starting block kolam renang ini berhasil dan mencapai apa yang
diharapkan, maka peneliti mengidentifikasi stake holder yang berkaitan dengan starting block tersebut, yaitu :

1. Atlet renang sebagai pengguna utama produk (lead user)
2. Pelatih renang sebagai pengamat olahraga renang

Dalam penyelesaian masalah dengan menggunakan metode TRIZ, peneliti juga harus memperhatikan sumber daya lain yang berkaitan. Sumber daya lain yang dapat dijadikan sebagai informasi untuk mendukung pengambilan keputusan adalah :
1. Kolam renang standar kompetisi.
2. Rekomendasi / standar aturan mengenai penerapan
dan dimensi starting block
3. Macam-macam Starting block yang ada saat ini.

Identifikasi / Survei Paten Teknis Produk Paten sendiri merupakan suatu sumber daya yang
digunakan untuk membantu proses pemecahan masalah yang ada. Hal ini dikategorikan kepada sumber daya informasi (information resource).

Dalam pemecahan masalah desain starting block kolam renang ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan parameter dan prinsip teknis TRIZ yang sudah ada. Pengetahuan patent dari produk yang sudah ada hanya memberikan pengetahuan kepada peneliti apakah produk tersebut sudah ideal ataukah belum.

Pemecahan Masalah dengan Metodologi TRIZ Identifikasi Lingkup Masalah Dari pernyataan masalah diatas dapat di bangun rangkaian fungsi (useful function) dan bahaya yang tidak diinginkan (harmful function) yang berkaitan dengan penerapan starting block terhadap kolam renang dan penggunaan starting block terhadap atlet renang digambarkan dalam diagram Useful and Harmful Function pada Gambar 3. di bawah ini :

menjual starting blok

Menentukan Ideal Final Result (IFR) Produk yang diinginkan adalah produk yang adaptable. Adaptable terhadap kolam renang maupun terhadap atlet renang (pengguna). Konsep starting
block yang adaptable disini berkaitan dengan kriteria geometris jarak ketinggian papan starting block dengan permukaan air dan handgrip dengan permukaan air ketika diterapkan pada kolam renang standar kompetisi renang. Selain itu, konsep adaptable disini juga mengacu pada kemudahan, keamanan dan kenyamanan atlet renang usia dini maupun senior saat menggunakan starting block, baik dari segi bentuk desain maupun ketinggian starting
block tersebut.

Mengidentifikasi Tradeoff (Kontradiksi) Untuk mendapatkan starting block dengan meningkatkan fitur adaptable terhadap kolam renang maupun atlet renang, maka secara teknis akan ada fitur / karakteristik teknis yang secara otomatis akan berkurang nilainya. Salah satunya adalah starting block akan kurang stabil karena akan menimbulkan adanya pembagian / separation pada sistem atau pada bagian-bagian produk tersebut (akan menimbulkan substansi / komponen sistem starting block yang lebih banyak dari sebelumnya).

Representasi grafis mengenai kontradiksi yang terjadi antara fitur adaptability dan fitur stability seperti terlihat pada contoh ilustrasi Gambar 4. dan Gambar 5. di bawah ini :

penjelasan starting blok
Gambar 4. Tradeoff Fitur teknis starting block
stabil akan menurun ketika meningkatkan fitur
teknis adaptability

jual starting blok
Gambar 5. Kontradiksi Inheren Fitur teknis
starting block stabil yang diharapkan ketika
meningkatkan fitur teknis adaptability

• Dengan adanya peningkatan fitur adaptability diharapkan pembagian sistem atau subsistem / komponen juga tetap sedikit agar produk tetap stabil.
• Dengan adanya peningkatan fitur adaptability dan stability diharapkan proses permesinan juga tidak sulit / tidak menjadi kompleks dan kebutuhan bahan juga tidak meningkat, sehingga biaya yang dikeluarkan tetap minimal.

Memetakan Sumber Daya dan Pola Evolusi
1. Sumber Daya
Pada masalah ini, aturan atau rekomendasi FINA (Federation De Natation Amateur) digunakan sebagai sumber daya informasi untuk membantu penyelesaian masalah agar didapatkan produk yang ideal. Rekomendasi FINA sendiri berisi tentang aturan dimensi dan jarak mengenai karakteristik dimensi starting block yang dianjurkan.

Dalam aturan atau rekomendasi FINA dijelaskan bahwa kriteria starting block yang dianjurkan adalah sebagai berikut [Ref. 6]:
• Berdasarkan rekomendasi dari Federation Internationale De Natation Amateur (FINA),
Menara Start (Starting block / Starting Platform) harus kuat dan tidak memberikan
efek pantulan atau pegas
• Tinggi dari permukaan air adalah 0,50 meter – 0,75 meter. Area permukaan adalah 0,50
meter x 0,50 meter terbuat / tertutup material yang tidak licin. Maksimum kemiringan
area permukaan tidak lebih dari 100.
• Menara start / starting block harus dibangun sedemikian rupa, sehingga perenang saat
melakukan start dapat mencengkram dibagian depan maupun kedua sisinya. Ini sebuah
rekomendasi, apabila ketebalan dari permukaannya 0,04 meter, bisa dikurangi 0,03
meter dan 0,1 meter dibagian sisi.
• Handgrip (tempat cengkraman) dapat dipasang di sisi menara start.
• Handgrip untuk melakukan start gaya punggung harus dipasang dengan jarak ketinggian
0,3 meter – 0,6 meter dari permukaan air. Bagi keduanya dipasang horizontal dan
vertikal, dan harus paralel (sejajar) dengan permukaan dinding tempat start.

Selain rekomendasi FINA, penelusuran paten mengenai starting block akan membantu pemecahan masalah dengan baik. Dalam proses pemecahan masalah ini, pemanfaatan prinsip TRIZ merupakan perlengkapan yang powerful untuk digunakan dalam pencapaian hasil akhir yang ideal didukung dengan pengetahuan teknik dari patent produk yang sudah ada. Dengan demikian, peneliti akan mendapatkan desain produk yang lebih baik dari produk yang sudah ada.
2. Pola Evolusi Produk Starting block Berdasarkan informasi sumberdaya dan pengetahuan
patent produk starting block, dapat peneliti petakan bagaimana pola evolusi part /
bagian penting dari starting block tersebut di atas. Di bawah ini adalah bagian-bagian terpenting dari starting block yang diprediksi:

• Alas papan luncur (platform)
• Handgrip (pegangan)
• Body starting block (penyangga platform)
• Step (alat bantu naik ke platform)

Heuristik dan Perlengkapan TRIZ untuk memecahkan masalah Untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam penelitian ini, penulis menggunakan heuristik dan perlengkapan TRIZ asli (original TRIZ) dengan algoritma sederhana dari Genrich S Altshuller sebagai berikut [Ref. 13] :

1. Menamakan teknik.
2. Mendefinisikan fungsi utama dari teknik (formulasi tujuan teknik). ”The……….is designed to……….”
3. Mendaftar / list subsistem utama dari teknik dan fungsi utama serta sekundernya
4. Mendeskripsikan teknik dalam bahasa sederhana.
5. Menentukan karakteristik-karakteristik yang akan ditingkatkan dan yang akan dieliminasi.
6. Menterjemahkan karakteristik yang ditemukan pada parameter engineering TRIZ.
7. Memformulasikan kontradiksi teknik : Mana parameter positif yang akan ditingkatkan dan
mana parameter positif lain yang akan berkurang.
8. Memformulasikan kontradiksi teknik : Mana parameter negatif yang dikurangi kemudian
menimbulkan parameter positif atau negatif lain akan berkurang.
9. Temukan sel-sel dalam matriks yang berhubungan dengan dua kontradiksi teknikal, jika ditemukan poin 7 dan 8.
10. Gunakan matriks kontradiksi, lihat solusi dari konflik antar dua parameter tersebut.
11. Terapkan prinsip-prinsip dari sel-sel tersebut pada masalahmu.
12. Temukan, evaluasi, dan terapkan konsep solusi pada masalahmu.

Dengan mengacu pada matriks kontradiksi (lampiran), maka parameter atau fitur teknis positif yang akan ditambah agar produk yang dihasilkan ideal adalah :
1. Adaptability or Versatility, yaitu kemampuan menyesuaikan produk (Parameter 35)
2. Stability of The Object’s Composition, yaitu stabilitas dari komposisi objek (Parameter 13)

Parameter atau fitur teknis yang akan dikurangi agar produk yang dihasilkan ideal adalah (mengacu pada lampiran) :
1. Weight of Moving Object, yaitu berat dari objek bergerak (Parameter 1)
2. Quantity of Substance / The Matter, yaitu kuantitas dari substansi / bahan (Parameter 26)
3. External Harm Affect the Object , yaitu bahaya dari luar yang mempengaruhi objek (Parameter 30)
4. Object Generated Harmful Factors, yaitu objek yang menimbulkan factor-faktor bahaya (Parameter 31)

Prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dari hasil penelusuran pada matriks kontradiksi dapat dilihat pada Tabel 1. berikut :

Tabel 1. Penelusuran Pada Matriks Kontradiksi

Prinsip-prinsip TRIZ yang akan diterapkan pada desain produk Dalam menentukan solusi masalah desain starting block ini, peneliti merekapitulasi prinsip-prinsip yang berkaitan dengan masalah desain dan tentunya yang mungkin dapat menjawab masalah yang terjadi, yaitu : 35, 15, 39, 1, 2, 3, dan 6.

Pemanfaatan ketujuh prinsip diatas digunakan untuk memecahkan kontradiksi-kontradiksi yang terjadi antara dua fitur (antara fitur yang ingin ditingkatkan dengan fitur yang seharusnya dikurangi).

Implementasi Prinsip-Prinsip Pada Desain Baru Penjelasan secara rinci dari penggunaan prinsip yang muncul dalam penerapannya pada desain adalah sebagai berikut :
1. Implementasi prinsip untuk menghilangkan kontradiksi antara parameter 35 dengan parameter 1 adalah dengan menggunakan prinsip 1, 6, dan 15.
2. Implementasi prinsip untuk menghilangkan kontradiksi antara parameter 35 dengan parameter 26 adalah dengan menggunakan prinsip 3, 35, dan 15.
3. Implementasi prinsip untuk menghilangkan kontradiksi antara parameter 13 dengan parameter 1 adalah dengan menggunakan prinsip 35, 2, dan 39.
4. Implementasi prinsip untuk menghilangkan kontradiksi antara parameter 13 dengan parameter 26 adalah dengan menggunakan prinsip 15 dan 35.
5. Implementasi prinsip 35 dgunakan untuk menghilangkan kontradiksi antara parameter 35 dengan parameter 30, parameter 13 dengan parameter 30, dan parameter 13 dengan parameter 31.

Dari penerapan prinsip-prinsip inovasi TRIZ yang ada, direpresentasikan pada desain produk starting block seperti Gambar 6. di bawah ini :

design starting blok

 

Sumber : Artikel PDF Pengembangan Starting Block.

Kantor Operasional : Jl. RM. Sudiyanto No.111 Grogol Kec. Limo - Kota Depok.
Kontraktor Kolam Renang Bergaransi +10 Tahun, Brayan Pool @1998 Ready to Cooperate